Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Melihat sinyal tersebut, Enrico meyakini, BI akan kembali memanfaatkan ruang moneternya untuk mengambil kebijakan penurunan suku bunga acuan.
Ennrico memandang, penurunan suku bunga secara front-loading juga dapat menjadi amunisi bagi bank sentral jika nantinya perekonomian dan kondisi nilai tukar rupiah tak kunjung stabil.
“Keputusan ini (penurunan suku bunga) juga bisa menjadi dorongan bagi sistem perbankan pada akhirnya. Setidaknya untuk meningkatkan confidence yang pada masa-masa ini sangat diperlukan,” tutur Enrico.
Baca Juga: MI menilai saat ini merupakan momen paling tepat masuk reksadana pendapatan tetap
Adapun di samping kebijakan suku bunga, Enrico memandang BI perlu tetap mengambil langkah kebijakan longgar lainnya. Yaitu penurunan lanjutan rasio giro wajib minimum (GWM) rupiah dan valas sebesar 50 bps hingga 100 bps.
“Repo juga bisa ditingkatkan dan rate-nya dibuat lebih rendah,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News