Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
“Namun seiring dengan adanya kerjasama antara Pemerintah dan Bank Indonesia terkait pembiayaan public goods dan non-public goods untuk Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah dapat menambal kebutuhan pembiayaan untuk pemenuhan anggaran public goods dengan melakukan private placement ke BI,” jelas Josua kepada KONTAN, Selasa (27/10).
Sehingga, kebutuhan pembiayaan anggaran tersebut akan bergantung pada tingkat permintaan di pasar obligasi dari sisi perbankan maupun investor asing.
Baca Juga: Sri Mulyani sebut realisasi pembiayaan anggaran telah capai 75,5% dari target
Sementara dari sisi perbankan, dengan mulai bergeraknya kembali aktivitas ekonomi, ia juga memproyeksikan perbankan akan mulai mendistribusikan dananya ke kredit pihak ketiga, dan mulai mengurangi pembelian SBN.
“Sehingga dalam 3 bulan ke depan, permintaan SBN dari bank cenderung melambat. Sementara itu, bergeraknya aktivitas ekonomi ini akan cenderung dapat mengundang investor asing ke Indonesia, sehingga terjadi peningkatan permintaan dari investor asing,” ujarnya.
Dengan kata lain, Josua memperkirakan pemenuhan pembiayaan anggaran akan mampu mencapai target seiring dengan mulai masuknya investor asing ke Indonesia melalui pasar obligasi.
Selanjutnya: Kemenkeu optimis realisasi pembiayaan utang bisa capai target hingga akhir tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News