Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah ekonom memprediksi inflasi pada bulan Juni akan lebih rendah bila dibandingkan bulan sebelumnya. Mereka memprediksi dikisaran 0,44% hingga 0,6%.
Sedikit lebih rendah, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksi inflasi pada bulan Juni akan berada dikisaran 0,39% secara bulanan (mom) atau 3,01% secara tahunan (yoy).
"Faktor inflasi terutama pada transportasi dan rekreasi, untuk bahan makanan kemungkinan deflasi," jelas Lana saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (30/6).
Dengan demikian, Lana memprediksi inflasi hingga akhir tahun akan berada di level 3,19% yoy dengan catatan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik. Namun apabila ada kenaikan tarif listrik maka inflasi bisa mencapai 3,56% yoy.
Pekan lalu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara menyampaikan kepada anggota komisi XI DPR bahwa pemerintah berencana mengurangi kompensasi yang selama ini diberikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengurangan tersebut akan masuk dalam pembahasan RAPBN 2020.
Sejak 2015, pemerintah memutuskan mengevaluasi kebijakan energi tiap tiga bukan untuk besaran harga dan tarif energi. Penyesuaian mengacu pada harga minyak, nilai tukar rupiah dan inflasi. Namun, sejak pertengahan tahun 2017 evaluasi kebijakan energi terhenti dan tidak ada kenaikan tarif listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News