kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Reshuffle Kabinet Perlu Dilakukan untuk Mengantisipasi Resesi


Rabu, 09 November 2022 / 19:53 WIB
Ekonom: Reshuffle Kabinet Perlu Dilakukan untuk Mengantisipasi Resesi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menilai perlu adanya reshuffle kabinet untuk mengantisipasi resesi pada tahun 2023. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, sebenarnya momentum cukup tepat ada reshuffle sebagai penyegaran. Terlepas dari adanya polemik partai pendukung atau tidak.

“Tapi reshuffle bisa jadi momentum mengganti pos parpol dengan profesional,” ucap Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (9/11).

Bhima mencontohkan, pos menteri komunikasi dan informatika harusnya diisi oleh profesional yang memahami arah transformasi digital. Sehingga kebijakan yang diterbitkan selaras.

Baca Juga: Pengamat: Perlu Reshuffle Kabinet Menjelang Tahun Politik

Bhima menyarankan agar Presiden Joko Widodo mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melakukan reshuffle kabinet. Seperti kondisi tahun politik dan untuk mengantisipasi adanya resesi pada tahun depan.

Lebih lanjut Bhima menilai, jika nantinya reshuffle kabinet terjadi pada posisi menteri dari partai Nasdem, maka penggantinya mesti berasal dari kalangan profesional. Menurutnya, jika posisi menteri digantikan dengan kader dari partai lain, maka hasilnya dinilai akan sama saja.

“Jelang tahun politik, pak Jokowi perlu kurangi pos menteri latar belakang parpol agar bisa all out mengantisipasi resesi. Jangan sampai pos Nasdem digeser diisi parpol, ya sama saja,” pungkas Bhima.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×