Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperketat kembali melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai Senin (14/9). Hal ini diperkirakan dapat menurunkan aktivitas ekonomi ibu kota dan menyeret ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Ekonom Institute Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi menilai, dampak kebijakan Pemprov DKI Jakarta itu bisa membuat ekonomi Indonesia loyo di level minus 2,2% year on year (yoy) pada akhir tahun ini. Namun, ini masih tergantung dari berapa lama PSBB jilid dua di ibu kota akan diberlakukan.
“DKI Jakarta punya kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional. DKI Jakarta kontribusinya sekitar 16% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Jadi kalau pertumbuhan ekonomi di Jakarta terkontraksi, maka dampaknya negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Menurut Eric, langkah Pemprov DKI sudah tepat, untuk menghambat penyebaran virus corona yang sedang kembali naik. “Saya pikir per daerah saja dulu, PSBB terbatas. Tidak semua daerah trennya naik tajam. Ada yang sudah masuk zona hijau,” lanjut dia.
Baca Juga: PSBB total berlaku, kinerja emiten semen bakal kian tertekan
Eric menambahkan, agar dampak PSBB ke ekonomi masyarakat tidak terlalu dalam seperti April-Mei lalu, maka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) perlu cepat mengeksekusi penyalurannya
Khususnya, penyelamatan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai sektor usaha yang rentan terpapar dampak ekonomi karena pandemi.
“UMKM sektor yang beroperasi dengan sistem jasa antar perlu didukung dana. Jika ada dananya, selain itu Pemprov DKI perlu berikan BLT untuk rumah tangga miskin dan bantuan dana untuk UMKM,” ujar Eric.
Dia pun berharap, bila PSBB di Jakarta berlanjut di pekan depan, maka pengendalian penyebaran wabah harus dipastikan efektif, sambil menunggu vaksin dan vaksinasi massal. Dus, ini memberikan confidence terhadap ekonomi.
“Tentu ada trade off-nya ke pertumbuhan ekonomi karena aktivitas ekonomi akan melambat. Tapi saya lihat PSBB di Jakarta ini memang perlu agar wabahnya bisa terkendali, karena trennya terus meningkat,” pungkas dia.
Selanjutnya: Pemerintah belum siapkan mitigasi dampak PSBB baru terhadap ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News