Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia diperkirakan tetap tinggi hingga akhir tahun 2022 mendatang. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, cadangan devisa dapat berada di kisaran US$ 147 miliar hingga US$ 150 miliar pada akhir tahun ini.
Dia memperkirakan, neraca pembayaran Indonesia (NPI) masih memiliki prospek untuk mencatatkan surplus meski tidak setinggi tahun lalu. Lantaran, neraca finansial berpotensi catat surplus walau terbatas di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19, khususnya dengan munculnya varian baru, serta dampak dari normalisasi moneter global, termasuk tapering The Fed.
Faisal menambahkan, neraca finansial pada 2022 menghadapi beberapa risiko penurunan yang dapat menahan potensi aliran masuk modal.
“Risikonya termasuk gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung dan meningkatnya tekanan inflasi, yang mengakibatkan normalisasi moneter global lebih cepat dari yang diperkirakan,” kata dia dalam kepada Kontan.co.id, Jumat (7/1).
Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia pada Desember 2021 Turun, Ini Kata Ekonom
Faisal menyebut, kondisi tersebut dapat memicu sentimen risk-off. Selain itu, ketidakpastian seputar pandemi Covid-19, terutama mengenai varian virus yang lebih menular tetap menjadi risiko yang harus diwaspadai.
Di sisi lain, Faisal memperkirakan neraca barang pada neraca transaksi berjalan pada 2022 akan menyusut karena peningkatan impor akan menyusul ekspor, seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi domestik. Oleh karenanya, neraca transaksi berjalan diperkirakan akan kembali mencatatkan defisit 2,15% dari PDB.
Meski meningkat, angka perkiraan tersebut tetap lebih rendah dari tingkat rata-rata defisit selama tahun sebelum pandemi Covid-19 terjadi yakni defisit 2,22% dari PDB.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa pada Desember 2021 berada di level US$ 144,9 miliar. Posisi ini turun dari bulan November 2021 yang mencapai US$ 149,9 miliar.
Meski begitu, Faisal bilang, cadangan devisa di sepanjang 2021 mengalami peningkatan US$ 9 miliar, di tengah potensi surplus transaksi berjalan dan membaiknya kondisi keuangan seiring dengan pemulihan keuangan domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News