kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom proyeksi BI kembali tahan suku bunga acuan di 3,5% pada RDG Juli 2021


Selasa, 20 Juli 2021 / 12:11 WIB
Ekonom proyeksi BI kembali tahan suku bunga acuan di 3,5% pada RDG Juli 2021
ILUSTRASI. Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) di level 3,5% pada Juli-2021.  

“Pada Kamis (22/7), Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) mengenai arah dan kebijakan moneter ke depannya. Kami perkirakan BI akan mempertahankan BI7-DRRR pada 3,50%,” kata Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede, kepada Kontan.co.id, Senin (19/7).

Sebab, kata Josua, suku bunga acuan BI saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. 
Selama bulan ini, risk-off sentimen menjadi salah satu pendorong pergerakan di pasar global karena varian virus Covid-19, yang dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi global.

Sejalan dengan hal itu, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga mengatakan BI masih perlu menjaga stabilitas rupiah seiring menguatnya dolar AS akibat pemulihan ekonomi Amerika Serikat yangg semakin solid.

Baca Juga: Jelang RDG BI, rupiah berpotensi stabil cenderung menguat

“View BI7-DRRR kami masih flat di 3,50%. Selain itu juga alasannya sebagai dukungan pemulihan ekonomi domestik di tengah risiko perlambatan pemulihan akibat second wave Covid-19 Indonesia. Selain itu periode di kuartal III-2021 secara musiman juga masih ada potensi aliran keluar terkait pembayaran utang serta dividen dan kupon,” ujar Faisal.

Di sisi lain, Josua mengatakan kebijakan moneter yang akomodatif masih akan dipertahankan mengingat tekanan inflasi per Juni-2021 yang masih relatif rendah sebesar 1,33% yoy. 

Sisi permintaan pun belum pulih sepenuhnya, terutama akibat PPKM Darurat, sehingga pengetatan kebijakan kebijakan moneter belum akan diimplementasikan pada tahun ini.

“Dari pertimbangan tersebut, diperkirakan BI akan melanjutkan kebijakan akomodatif melalui kebijakan makroprudensial, pendalaman pasar keuangan dan sistem pembayaran agar dapat mendukung pemuluhan ekonomi Indonesia” tandasnya. 

Selanjutnya: Dorong pemulihan ekonomi, BI tetapkan enam langkah kebijakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×