kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom Bank Permata Ramal BI Masih Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sampai Akhir Tahun


Rabu, 21 Juni 2023 / 11:32 WIB
Ekonom Bank Permata Ramal BI Masih Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sampai Akhir Tahun
ILUSTRASI. Ekonom Bank Permata Ramal BI Masih Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sampai Akhir Tahun


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan pada level 5,75%.

Hal ini dikarenakan suku bunga kebijakan saat ini masih konsisten untuk memastikan penurunan ekspektasi inflasi dalam sasaran inflasi BI serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.

"Meskipun inflasi utama diperkirakan akan terkelola dengan baik pada akhir tahun ini, sentimen global yang datang dari arah suku bunga Fed, kondisi ekonomi China dan kondisi ekonomi global kemungkinan akan mempengaruhi nilai tukar Rupiah dalam waktu dekat," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (20/6).

Baca Juga: Mencermati Prospek Emiten Properti di Tengah Kenaikan Harga Rumah

Secara khusus, dari pertemuan FOMC terbaru, Josua bilang The Fed akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga lainnya untuk menahan inflasi menjadi sekitar 2%. 

Namun, dirinya memperkirakan bahwa Rupiah akan berada di sekitar level fundamental, mengingat imbal hasil riil (hasil nominal-inflasi) obligasi pemerintah Indonesia masih lebih menarik daripada imbal hasil riil sejenis dan UST. 

Dengan fakta bahwa inflasi di Indonesia cenderung mereda lebih cepat dari  Amerika Serikat (AS), investor kemungkinan akan mempertahankan minatnya pada obligasi pemerintah Indonesia untuk mendukung pasar obligasi domestik dan rupiah. 

"Oleh karena itu, Bank Indonesia akan mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya hingga akhir tahun ini," katanya.

Baca Juga: Batas Harga Rumah Naik, Begini Prospek Emiten Properti

Ke depan, dirinya bilang, ada kemungkinan lebih besar pergeseran moneter global ke sikap pelonggaran pada tahun 2024 mengingat meredanya inflasi secara global. 

Dari pertemuan FOMC baru-baru ini, Fed juga mempertimbangkan untuk melonggarkan kebijakan moneternya pada tahun 2024, menyiratkan ekspektasi akan berkurangnya tekanan nilai tukar Rupiah. 

Apalagi, karena inflasi Indonesia diperkirakan akan tertahan dengan baik sekitar 3% tahun ini dengan normalisasi inflasi sisi penawaran yang tinggi di tengah stabilnya inflasi sisi permintaan. 

Baca Juga: Bursa Saham Asia Jatuh karena Penurunan Suku Bunga Moderat China

"Oleh karena itu, kami memperkirakan Bank Indonesia akan mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter pada semester I-2024," tandas Josua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×