Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Peningkatan masuknya dana asing di investasi portofolio ditopang oleh ekspektasi perbaikan neraca pembayaran Indonesia tahun 2019. Bahkan, Josua pun memperkirakan bahwa neraca pembayaran akan surplus, seiring dengan perbaikan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
"Penurunan CAD ini diperkirakan sebagai imbas dari penurunan impor non-migas, seiring dengan penurunan aktivitas ekonomi domestik meski kinerja ekspor non migas masih tertekan oleh perlambatan ekonomi global," tambah Josua.
Baca Juga: Antisipasi pelebaran defisit, pemerintah terbitkan global bond baru
Oleh karena itu, Josua menyimpulkan bahwa meski permintaan valas cenderung meningkat seiring dengan faktor musiman pembayaran ULN, likuiditas valas juga dipekirakan masih akan tetap terkendali karena foreign inflow di pasar keuangan domestik dan juga perbaikan sentimen di pasar keuangan global yang diakibatkan oleh ekspektasi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Selanjutnya, untuk langkah antisipasi likuiditas valas mengetat, BI bisa melakukan lelang FX swap dalam rangka mengurangi tekanan rupiah. Dengan begitu, nilai tukar rupiah bisa tetap stabil seiring terkelolanya permintaan dan penawaran valas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News