kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Peningkatan harga minyak dan pelemahan rupiah dongkrak penerimaan negara


Selasa, 01 Januari 2019 / 18:37 WIB
Ekonom: Peningkatan harga minyak dan pelemahan rupiah dongkrak penerimaan negara
ILUSTRASI. ANALISIS - Lana Soelistianingsih


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

Di 2019, Lana melihat harga minyak mentah dan perang dagang masih menjadi tantangan untuk mencapai target penerimaan. Menurut Lana, walaupun Rusia dan OPEC sepakat untuk mendorong produksi minyak, tetapi langkah tersebut dianggap tak cukup kuat untuk mendongkrak harga minyak.

Sementara, permintaan minyak masih berpotensi menurun. Penurunan permintaan ini boleh jadi disebabkan oleh ekonomi dunia yang melambat dan resesi di Amerika hingga perkembangan teknologi. 

"Walaupun bukan karena perlambatan ekonomi dan resesi AS yang belum confirm, demand atas minyak bisa menurun karena penggunaan mobil listrik yang berkembang. Ini juga harus dipertimbangkan," tutur Lana.

Sementara, adanya kesepakatan China dan AS yang melakukan gencatan senjata hingga Maret nanti harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mendongkrak perekonomuan. Menurut Lana, Indonesia tetap harus mengantisipasi setiap langkah yang akan diambil kedua negara. Indonesia sudah harus bersiap-siap sejak saat ini, sehingga ketika kedua negara memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan, Indonesia telah siap.

Tak hanya faktor eksternal, adanya pemilihan presiden dan pilpres di tahun ini membuat efektivitas pemerintah tidak maksimal. Menurut Lana, banyaknya menteri yang berasal dari partai politik akan membuat mereka lebih fokus terhadap politik tahun ini. 

"Kalau konsentrasi pemerintah tidak lagi ke pemerintah tetapi ke politik, ini membuat efektivitas pemerintahan tidak maksimal. Padahal kita butuh kebijakan strategis dalam enam bulan ke depan," jelas Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×