kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom: PDB Triwulan I berkisar 5,6%-5,7%


Minggu, 04 Mei 2014 / 18:15 WIB
Ekonom: PDB Triwulan I berkisar 5,6%-5,7%
ILUSTRASI. Tier List Genshin Impact 3.3 Desember 2022, Termasuk Wanderer dan Faruzan


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi triwulan I terbantu oleh konsumsi rumah tangga yang masih tinggi. Investasi sudah tidak bisa menjadi tumpuan karena akan dalam tren melambat.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto berpendapat pertumbuhan ekonomi triwulan I akan berkisar pada 5,6%-5,7%. Proporsi pertumbuhan ditopang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 56%, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi sebesar 32%, belanja pemerintah sebesar 9,5%. Sedang untuk ekspor dan impor masing-masing memberikan porsi 24% dan 26%.

Menurut Ryan, konsumsi rumah tangga masih tetap akan dominan karena daya beli masyarakat yang tetap kuat apalagi didorong faktor pemilu. Menilik tahun 2013 kemarin, pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan porsi 55,82%.

"Untuk triwulan-triwulan selanjutnya di tahun ini, konsumsi domestik akan menjadi pendorong seiring dengan tumbuhnya kelas menengah di Indonesia," ujarnya.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat pertumbuhan ekonomi triwulan I hanya akan berada pada level 5,6%. Dengan pertumbuhan realisasi investasi triwulan I sebesar 14,6% diperkirakan hanya akan memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 3,1%.

Asal tahu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan I sebesar Rp 106,6 triliun atau tumbuh 14,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 93 triliun. Persentase tersebut meskipun tumbuh namun kalah jauh dibanding periode tahun 2012 yang brhasil tumbuh 30,62%.

Menurut Purbaya, investasi yang melambat ini memang hasil desain pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan adanya kebijakan moneter dan fiskal yang ketat. "Pada triwulan III dan IV nanti baru tinggi investasinya," tandas Purbaya.

Investasi yang tinggi pada dua periode terakhir tersebut disebabkan hasil pemilu yang sudah mempunyai kepastian. Ditambah juga berdasarkan musimnya realisasi investasi pada dua triwulan terakhir memang lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×