Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Surplus perdagangan pada bulan-bulan tersebut juga merupakan berkah dari tingginya harga komoditas, termasuk komoditas andalan Indonesia, sehingga mendorong nilai ekspor.
David pun melihat, tren tingginya harga komoditas ini masih akan bertahan hingga akhir tahun, apalagi banyak negara yang mengalami krisis energi. Ini peluang besar bagi ekspor Indonesia, dan dengan demikian, surplus neraca perdagangan berpotensi tetap bertahan surplus.
“Salah satu negara yang masih krisis adalah China. China masih akan mengamankan cadangan energi sehingga akan impor besar-besaran, salah satunya batubara dari Indonesia. Ini blessing in disguise,” jelasnya.
Dengan perkiraan tersebut, David pun memperkirakan Neraca Transaksi Berjalan di sepanjang tahun 2021 berpeluang mencetak surplus tipis sebesar 0,1% PDB.
Selanjutnya: Ekspor CPO akan dilarang demi dorong hilirisasi, saham-saham ini bisa dicermati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News