Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah optimistis nilai realisasi investasi di kuartal III 2013 bisa mengalami pertumbuhan. Hanya saja, tren pertumbuhan investasi diperkirakan masih melambat.
Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dibandingkan dengan pertumbuhan investasi di kuartal II diperkirakan akan lebih kecil, meskipun dari sisi jumlah, nilai investasi di kuartal III akan lebih besar dari kuartal II.
Perlambatan pertumbuhan investasi ini, menurut Bambang, sudah menjadi tren yang terjadi untuk tahun 2013 ini. Sementara jika dibandingkan dengan nilai investasi di kuartal III tahun 2012, Bambang optimistis akan tumbuh.
"Meski ada perlambatan, kan yang penting tidak pertumbuhannya tidak negatif, tetap ada pertumbuhan," ujar bambang, Selasa (22/10) di Jakarta.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar memperkirakan, pertumbuhan investasi di kuartal III 2013 akan lebih baik.
Meski begitu, ia belum mengetahui berapa proyeksi pertumbuhan investasi di kuartal III nanti. Ia beralasan, pihaknya masih menghitung nilainya.
Mahendra juga bilang, pertumbuhan investasi tahun ini sangat penting, karena nilai investasi di kuartal III ini akan dijadikan benchmark atau patokan untuk menentukan target tahun 2014 nanti. Jika realisasi di kuartal III bagus, maka diperkirakan tahun depan juga akan lebih bagus lagi.
Nilai investasi akan terus turun
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, nilai investasi yang masuk tahun ini diperkirakan akan terus menurun.
Ada empat alasan, kenapa investasi akan kembali turun di kuartal III ini. Pertama, karena kondisi perekonomian global yang menyebabkan investor luar negeri yang hendak menanamkan modal di Indonesia lebih berhati-hati.
Kedua, selama tiga tahun terakhir perkembangan Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia mengalami kenaikan yang cukup pesat.
Jadi, biasanya setelah mengalami kenaikan, akan dilanjutkan dengan siklus penurunan. Ke tiga, karena faktor mendekati Pemilihan Umum tahun 2014 yang menyebabkan investor lebih berhati-hati.
"Berdasarkan historical experience, setiap menjelang Pemilu nilai investasi yang masuk selalu mengalami penurunan," kata Destry.
Investor lebih banyak yang menunggu peluang investasi di masa yang akan datang. Jadi, mereka akan menunggu hasil Pemilu seperti apa, karena menyangkut Kepemimpinan di Indonesia dan kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkannya.
Alasan yang terakhir, jika melihat tren perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan terjadi, menunjukkan investasi yang akan masuk juga trennya melambat. Hal ini wajar, sebab salah satu
penopang pertumbuhan ekonomi biasanya berasal dari investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News