kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus pemerintah menekan current account defisit


Minggu, 20 Oktober 2013 / 18:46 WIB
Jurus pemerintah menekan current account defisit
ILUSTRASI. Simak Kurs Dollar-Rupiah di BRI Tengah Hari Ini Selasa, 14 Juni 2022


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Meskipun tahun depan masih tahun yang berat bagi perekonomian domestik, pemerintah optimistis current account defisit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan bakal turun.

Pemerintah ingin tahun 2014, current account defisit berada di bawah 3% dari PDB Indonesia. Hingga tahun ini, CAD diperkirakan bergerak di atas 3%. Sekadar mengingatkan, pada triwulan II 2013, CAD membengkak sampai mencapai 4,4% dari PDB atau sebesar US$ 9,8 miliar.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, apabila CAD dijaga di bawah 3% di 2014, maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6%. China yang mulai menunjukkan pertumbuhan ekonominya menjadi salah satu pendorong peningkatan ekspor Indonesia.

Sebab China merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia. Berdasarkan laporan Badan Statistik China, realisasi pertumbuhan ekonomi China triwulan III 2013 mencapai 7,8% atau naik ketimbang triwulan sebelumnya yang 7,5%.

Lebih lanjut, Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini menjelaskan, negara emerging market termasuk Indonesia tetap membutuhkan defisit transaksi berjalan. "Namun pada level yang wajar," ujar Chatib akhir pekan lalu (18/10).

Sebab, kalau transaksi berjalan mengalami surplus, maka laju pertumbuhan hanya mampu bergerak di bawah 5%. Artinya, pemerintah tidak bisa menciptakan lapangan kerja, yang ujungnya bermuara pada angka kemiskinan yang mendongkrak naik.

Untuk itu, solusi jangka pendek yang ditempuh pemerintah menurunkan defisit adalah menurunkan permintaan dengan cara menaikkan suku bunga. Sedang jangka menengah panjangnya pemerintah akan melakukan efisiensi melalui revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang segera akan dikeluarkan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×