Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) pada 18 - 19 September 2019. Sejumlah ekonom memperkirakan BI tidak akan menurunkan suku bunga acuan.
Ekonom Maybank Kim Eng Sekuritas Luthfi Ridho menilai dalam RDG pekan ini, BI belum akan menurunkan suku bunga acuan lagi. Hanya saja, kondisi ini tentatif, yaitu mengikuti arah pergerakan kebijakan Bank Sentral Amerika (The Fed).
Baca Juga: Ekonom Indef sebut BI punya kans pangkas lagi suku bunga acuan
"Bila The Fed nantinya akan menurunkan suku bunga acuan, BI bisa memangkas lagi sebesar 25 basis poin (bps). Kalau The Fed tidak memangkas, maka di pertemuan besok tetap bisa menahan suku bunga acuan," kata Luthfi pada Kontan.co.id, Selasa (17/9).
Sementara itu, hingga akhir tahun nanti, Luthfi memandang BI masih perlu untuk menurunkan suku bunga acuan lagi, bahkan hingga 50 bps.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Ekonom BCA David Sumual. Menurut David, BI tidak akan memangkas suku bunga acuan pada RDG pekan ini karena BI masih berhati-hati akibat risiko inflasi.
Risiko inflasi ada setelah insiden drone attack di Saudi Arabia yang mendorong lonjakan harga minyak di beberapa hari belakangan.
Baca Juga: Ekonom Bank Danamon proyeksikan BI memotong suku bunga acuan
Namun, David melihat tetap ada peluang BI untuk menurunkan suku bunga acuan, dengan catatan tergantung arah kebijakan moneter Bank Sentral Amerika (The Fed) dan perkembangan geopolitik Timur Tengah.
"Pokoknya bila harga minyak kembali stabil, BI memiliki peluang untuk menurunkan suku bunga acuan kembali," ujar David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News