Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) melihat adanya peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan.
"Akan ada ruang penurunan sebesar 2,5 basis poin (bps) sehingga suku bunga acuan ada di 5,25% dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI kali ini," ujar Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto pada Kontan.co.id, Selasa (17/9).
Baca Juga: Ekonom Bank Danamon proyeksikan BI memotong suku bunga acuan
Peluang pemangkasan ini juga melihat adanya nilai tukar rupiah yang cenderung stabil bila dibandingkan dengan awal September 2019, yaitu ada di level Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ada juga faktor cadangan devisa yang cukup besar dan spread inflasi terhadap bunga acuan yang sebesar 2%. Walau ada juga inflasi yang naik tipis menjadi 3,49% (yoy), ini tidak menutup kemungkinan pelonggaran moneter ini.
Sementara untuk selanjutnya, Eko melihat adanya tantangan dari situasi rupiah dan inflasi.
"Tantangan gejolak geopolitik menyangkut harga minyak akan memengaruhi situasi nilai tukar rupiah. Sementara di inflasi, ada tantangan kemarau panjang dan libur Natal dan Tahun Baru," tambah Eko.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata proyeksi BI pangkas lagi suku bunga acuan
Oleh karena itu, kebijakan moneter BI untuk memangkas suku bunga acuan kembali pada akhir tahun, akan tergantung dengan situasi rupiah dan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News