kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ekonom: Kejar Target PNBP di 2025 Masih Akan Dihadapkan Beberapa Tantangan


Jumat, 06 September 2024 / 09:54 WIB
Ekonom: Kejar Target PNBP di 2025 Masih Akan Dihadapkan Beberapa Tantangan
ILUSTRASI. target PNBP naik dari Rp 505,38 triliun, menjadi Rp 513,64 triliun dalam RAPBN 2025


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Capaian kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan akan dihadapkan pada beberapa tantangan.

Untuk Diketahui, pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR menyepakati tambahan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sebelumnya sebesar Rp 505,38 triliun, naik Rp 8,26 triliun, menjadi Rp 513,64 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Meski meningkat, target tersebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan target dalam APBN 2024 sebesar Rp 549,1 triliun.

Ekonom Center on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, tantangan tersebut meliputi fluktuasi harga komoditas yang cukup dinamis, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang masuk masih belum cukup optimal.

Pemanfaatan SDA yang belum optimal tersebut seperti, masih adanya illegal fishing, illegal mining, dan illegal logging.

Baca Juga: Target PNBP di 2025 Naik Menjadi Rp 513,64 Triliun, Dipengaruhi Setoran BUMN dan K/L

“Kualitas layanan belum sepenuhnya merata termasuk pemanfaatan aset, sistem perizinan yang belum sepenuhnya terintegrasi dan terdigitalisasi, sinergi yang masih perlu ditingkatkan, serta perlunya upaya ekstensifikasi PNBP,” tutur Yusuf kepada Kontan, Kamis (6/9).

Dari sisi komoditas, Yusuf memperkirakan program hilirisasi pemerintah yang berpotensi akan dilanjutkan di tahun depan akan memberikan dampak positif terhadap capaian ataupun kinerja pnbp di 2025.

Menurutnya, setoran dari pungutan royalti terutama dari aktivitas pertambangan batubara maupun nikel akan memberikan kontribusi terhadap PNBP.

“Selain itu potensi pembagian dividen terutama dari sektor yang berkaitan dengan komoditas seperti yang akan diberikan oleh MIND.ID juga bisa memberikan tambahan lain ke PNBP di tahun depan,” ungkapnya.

Adapun pemerintah dan DPR RI menaikkan target setoran PNBP sebesar Rp 8,26 triliun, di antaranya dipengaruhi meningkatnya target pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) meningkat Rp 4 triliun menjadi Rp 90 triliun.

Kemudian juga dipengaruhi meningkatnya target PNBP kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 4,26 triliun menjadi Rp 86,05 triliun.

Baca Juga: Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Tambah Anggaran 2025 Senilai Rp 117,9 Triliun

target PNBP dari KND meningkat dipengaruhi oleh proyeksi peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN menargetkan akan menyetorkan dividen sebesar Rp 90 triliun, meningkat dari target tahun ini sebesar Rp 85 triliun.

Sementara itu, meningkatnya target PNBP K/L dipengaruhi adanya peningkatan layanan K/L terutama pada Kementerian Kominfo yang meningkat Rp 51 miliar menjadi Rp 21,6 triliun, Polri meningkat Rp 2,59 triliun menjadi Rp 14 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×