Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data inflasi bulan Januari 2014 sebesar 1,07 persen. Ekonom memandang angka inflasi tersebut masih berada dalam posisi aman dan tidak perlu dikhawatirkan.
Ekonom Tony Prasetiantono mengatakan, fenomena inflasi bulan ini sifatnya hanya sementara karena ada faktor bencana alam seperti banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air. Ia menilai posisi 1,07 persen tersebut masih berada dalam ambang normal.
"Menurut saya, 1 persen masih dalam tahap wajar. Mungkin Februari akan turun, bahkan bisa deflasi. Soalnya historikalnya Januari memang 1 persen, nanti 1 persen lagi saat Lebaran," kata Tony di Jakarta, Senin (3/2/2013).
Lebih lanjut Tony menjelaskan, inflasi yang tercatat pada bulan Januari ini belum keluar dari polanya. Pola tersebut maksudnya adalah siklus inflasi yang terjadi pada bulan Januari, Desember, dan terdapat pada hari raya Idul Fitri.
Meskipun demikian, Tony memandang target capaian inflasi yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen terlalu optimistis. Di samping itu, menargetkan minus berarti memberi kesempatan kemungkinan inflasi akan berada 1 angka lebih rendah.
"Menurut saya asumsi pemerintah atau BI yang 4,5 plus minus 1 persen itu memang terlalu optimistis. Kalau saya lebih ke 5,5 persen plus. Tidak pakai minus," lanjutnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News