CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom Indef ini nilai BKPM telah gagal datangkan investasi, ini penyebabnya


Senin, 20 April 2020 / 18:07 WIB
Ekonom Indef ini nilai BKPM telah gagal datangkan investasi, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Kontan Seremoni Online


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan realisasi investasi langsung sepanjang kuartal I-2020 didominasi oleh sektor tersier atau jasa. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pencapaian tiga bulan awal tahun ini merupakan kegagalan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan komposisi sektor tersier yang terlalu banyak mengindikasikan dukungan BKPM ke investor asing. Sektor ini juga tidak memiliki daya serap tenaga kerja yang banyak berbeda dengan sektor primer seperti industri manufaktur yang padat karya.

Baca Juga: Pasien sembuh virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta mencapai 230 orang, Senin (20/4)

“Padahal tujuan dari investasi langsung adalah menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah. Kalau sektor tersier yang paling banyak seperti jasa, artinya ini melayani siapa? Karena data sektor primernya tumbuh sedikit jauh banget dari sektor tersier. BKPM telah gagal,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Senin (20/4).

Berdasarkan laporan BPKM realisasi investasi langsung di sektor tersier atau jasa sepanjang kuartal I-2020 sejumlah Rp 115,9 triliun. Angka tersebut setara 55% dari total realisasi investasi sebanyak Rp 210,7 triliun. Sementara sektor, primer hanya Rp 30,8 triliun dengan kontribusi paling kecil yakni 14,6% dari keseluruhan investasi langsung.

Benar saja, dari total penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) kontributor terbanyak berasal dari transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai Rp 49,3 triliun. Setara 23,4% dari jumlah realisasi investasi.  

Baca Juga: BKPM catat investor lokal paling banyak masuk ke bisnis ini saat asing kabur

Memang, sektor jasa merupakan prestasi bagi BKPM. Nyatanya, pertumbuhan sektor yang minim menyerap tenaga kerja ini selalu paling banyak sejak tiga tahun lalu. Catatan BKPM secara berurutan yakni sebanyak 42,3% pada 2017, 50,9% pada 2018, dan 57,5% pada 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×