kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom IKS harap BI akan tahan suku bunga acuan di level 4%, ini alasannya


Rabu, 16 September 2020 / 18:29 WIB
Ekonom IKS harap BI akan tahan suku bunga acuan di level 4%, ini alasannya


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institut Kajian Strategis (IKS) memprediksi Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 4% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini. 

“Saya expect akan stay di 4,00% sampai akhir tahun ini,” ujar peneliti ekonomi senior IKS Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9). 

Eric pun menambahkan, penurunan suku bunga acuan lanjutan berisiko untuk menekan rupiah dan tidak banyak manfaatnya untuk mendorong pertumbuhan kredit, karena dari sisi permintaan kredit pun masih lemah, seiring dengan daya beli masyarakat yang juga lemah. 

Baca Juga: Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 4%

“BI memfasilitasi sisi supply kredit, tetapi demand terhadap kredit masih lemah karena investor sektor riil masih belum agresif meminjam karena konsumsi rumah tangga masih tertekan,” tambah Eric. 

Ia juga menilai kalau sebenarnya selama ini bank sentral telah all out dalam memberikan bantuan dari sisi kebijakan moneter. Untuk itu, agar manfaatnya cepat dirasakan, maka ini butuh penguatan dari kebijakan fiskal. 

Kebijakan fiskal yang dimaksud terutama dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang berkaitan dengan pemulihan daya beli masyarakat. 

Baca Juga: LPEM FEB UI imbau BI tahan suku bunga acuan dalam RDG bulan ini

Lebih lanjut, Eric pun mengimbau agar bank sentral saat ini lebih fokus kepada upaya stabilitas nilai tukar dan menjaga tingkat inflasi di sisa tahun 2020 ini.  “Ke rupiah terutama, (karena) inflasi tahun ini relatif rendah,” tandasnya. 

Selanjutnya: Ada FOMC Meeting dan RDG BI, IHSG diprediksi kembali terkoreksi pada Kamis (17/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×