Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat ekonomi berharap, Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru dapat menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia.
Ekonom dari Bank Permata, Joshua Pardede mengatakan, hal tersebut merupakan syarat utama dari terciptanya pemulihan ekonomi yang lebih berkesinambungan.
Dia menambahkan, bauran kebijakan BI yakni kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah perlu diperkuat untuk mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas sehingga pemulihan ekonomi dapat segera tertransformasikan menjadi pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan.
“Ke depannya, tantangan global masih mengemuka seperti normalisasi kebijakan moneter bank sentral negara maju seperti The Fed, ECB dan BoJ, serta dampak reformasi pajak AS berpotensi mempengaruhi stabilitas makroekonomi,” ujarnya kepada Kontan.co.id. Minggu (25/2).
Terkait dengan kebijakan moneter, Lanjut Joshua, kebijakan BI diharapkan menempuh stance moneter yang terukur dan konsisten dalam menjaga inflasi, mengendalikan defisit transaksi berjalan dan menjaga stabilitas rupiah. Sejauh ini, deputi Gubernur Perry Warjiyo dinominasikan Presiden Jokowi menjadi Gubernur BI berikutnya.
Sementara di sisi makroprudensial, BI diharapkan melanjutkan penguatan kebijakan makroprudensial dalam rangka peningkatan resiliensi sistem keuangan terhadap potensi risiko sistemik.
Ekonom merasa yakin lantaran, calon guberbur BI tersebut memiliki rekam jejak yang baik dimana memiliki pengalaman yang lengkap.
“Mengingat sebelum menjadi Deputi Gubernur, Perry menjabat Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional,” tambahnya.
Sebelum itu, Perry juga punya pengalaman yang lengkap khususnya terkait riset ekonomi dan kebijakan moneter di BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News