kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Ekonom DRI perkirakan inflasi November 2021 sebesar 0,30%


Senin, 29 November 2021 / 16:15 WIB
Ekonom DRI perkirakan inflasi November 2021 sebesar 0,30%
ILUSTRASI. Ekonom DRI perkirakan inflasi November 2021 sebesar 0,30%


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Danareksa Research Intitute (DRI) memperkirakan terjadi peningkatan inflasi pada bulan November 2021. 

Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha meramal, tingkat inflasi pada bulan laporan sebesar 0,30% month on month (mom) atau meningkat dari inflasi pada bulan Oktober 2021 yang sebesar 0,12% mom. 

Rima mengatakan, peningkatan inflasi ini seiring dengan peningkatan aktivitas karena ada pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

“Namun, meski ada peningkatan aktivitas, permintaan masyarakat masih lemah yang mengindikasikan konsumsi masyarakat masih tertahan sebagai imbas pandemi,” tutur Rima kepada Kontan.co.id, Senin (29/11).

Baca Juga: Proyeksi inflasi November 0,34%, telur ayam dan minyak goreng pemicunya

Peningkatan inflasi ini didorong oleh peningkatan harga-harga komoditas pangan, terutama cabai merah dan minyak goreng. 

Peningkatan harga cabai didorong oleh kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan terhambatnya panen cabai merah sehingga ada penurunan suplai cabai merah. 

Dari sisi minyak goreng, ada dua faktor yang memengaruhi, pertama, harga crude palm oil (CPO) yang meningkat karena suplai yang tipis terutama di Malaysia, sebagai produsen minyak kedua terbesar di dunia. 

Produksi CPO Malaysia berkurang 8,00% yoy seiring dengan pembatasan aktivitas untuk mematahkan rantai penularan Covid-19. 

Baca Juga: Laba tertekan, ini rekomendasi saham Mayora Indah (MYOR)

Kedua, dari sisi domestik, produksi minyak goreng dan CPO dilakukan oleh perusahaan yang terpisah. Plus, harga minyak goreng ini sangat bergantung pada peningkatan harga CPO. 

Secara tahunan, inflasi diperkirakan akan berada di kisaran 1,68% yoy. Dan inflasi di akhir tahun 2021 diperkirakan berada di kisaran 1,40% yoy hingga 2,50% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×