kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom Core: RAPBN 2019 sehat, tapi masih rentan


Rabu, 05 September 2018 / 16:07 WIB
Ekonom Core: RAPBN 2019 sehat, tapi masih rentan
ILUSTRASI. Keterangan pemerintah mengenai RAPBN 2019


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menilai, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 yang telah disusun pemerintah cukup sehat. Namun, anggaran itu masih rentan karena defisit anggaran bisa melebar.

Piter mengatakan, RAPBN 2019 masih sangat tergantung pada realisasi penerimaan pajak dan realisasi belanja negara. Sementara realisasi belanja negara juga sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. Apalagi, saat ini kurs rupiah hampir menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS.

"Defisit anggaran yang kecil dipengaruhi penerimaan pajak. Bisa tidak tercapai? Dan kalau tidak tercapai bisa menyebabkan pelebaran defisit anggaran," kata Piter dalam acara diskusi RAPBN 2019 di Hotel Mandarin Oriental, Rabu (5/9).

Begitu juga dengan realisasi belanja negara. Jika nilai tukar rupiah terus melemah maka akan membuat pembengkakan anggaran belanja pemerintah. Apalagi, pemerintah juga telah mencanangkan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kalau iya, beban migas kita bisa lebih besar," tambah dia.

Dalam RAPBN 2019, pemerintah menargetkan pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 2.142 triliun. Sementara belanja negara dianggarkan sebesar Rp 2.439,7 triliun. Adapun defisit anggaran ditargetkan mencapai Rp 297,2 triliun atau 1,84% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×