Reporter: Umar Tusin | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal meramalkan pertumbuhan ekonomi selama 2019 sekitar 5% - 5,05%. Menurutnya ada sedikit perlambatan 0,1% dari tahun 2018 yang sebesar 5,17%.
Menurut Faisal ada sedikit perlambatan di konsumsi rumah tangga dan investasi. Perlambatan ini disebabkan konsumsi rumah tangga yang stagnan dan pemilu yang sedikit membuat investasi melambat.
Baca Juga: Sejumlah ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi 2019 tak capai target pemerintah
Faisal memprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga selama 2019 sebesar 5% dan investasi dikisaran 4% - 5%. Selain itu, Fasial juga memprediksi pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,6%.
Sementara, pertumbuhan belanja pemerintah lebih baik dan kinerja ekspor impor sedikit membaik karena defisit perdagangannya mengecil. Faisal memprediksi pertumbuhan ekspor -1,2% dan impor sebesar -7,2%. Sedangkan pertumbuhan belanja pemerintah diprediksi sebesar 4,1%.
“Sebenarnya tidak sehat karena penyempitan defisit disebabkan bukan karena ekspor yang meningkat, tetapi menurunnya impor lebih tajam daripada penurunan ekspor,” ujar Faisal saat dihubungi Kontan, Selasa (4/2).
Baca Juga: Ekonom Bank Permata perkirakan pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 5,03%
Sejalan dengan Faisal, Ekonom Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan RI, Eric Sugandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2019 diprediksi berada di angka 5%.