kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Core prediksi kontraksi impor akan membaik pada 2020 karena faktor ini


Rabu, 20 November 2019 / 18:54 WIB
Ekonom Core prediksi kontraksi impor akan membaik pada 2020 karena faktor ini
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Kedua, pada 2020 pemerintah masih akan mendorong pembangunan infrastruktur. Inilah yang akan meredam kontraksi impor bahan baku, bahan penolong, dan barang modal. Bahkan, bersamaan dengan itu, pada 2020 masih akan masuk sejumlah investasi baru.

Ketiga, impor barang konsumsi diperkirakan juga akan meningkat sejalan dengan dibukanya tarif impor sejumlah bahan pangan sebagai hasil dari kesepakatan dagang dengan sejumlah negara, seperti gula dengan India dan gandung serta daging sapi dari Australia.

Baca Juga: Ombudsman akan lakukan review sistemik pada program BPNT

Meski begitu, FaisalĀ  melihat bahwa dari sisi minyak dan gas (migas) masih akan mengalami potensi pelemahan. Apalagi dengan adanya potensi pelemahan harga minyak pada 2020 akan mendorong penurunan nilai impor minyak negara-negara net importir seperti Indonesia.

Selain itu, ada juga kabar baik yang dibawa oleh CORE. Yaitu, prediksi nilai tukar rupiah yang masih akan relatif stabil tahun 2020 sehingga ini tidak akan banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekspor maupun impor.

Baca Juga: Tren penurunan bunga, ini imbasnya terhadap industri menurut bankir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×