Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kedua, pada 2020 pemerintah masih akan mendorong pembangunan infrastruktur. Inilah yang akan meredam kontraksi impor bahan baku, bahan penolong, dan barang modal. Bahkan, bersamaan dengan itu, pada 2020 masih akan masuk sejumlah investasi baru.
Ketiga, impor barang konsumsi diperkirakan juga akan meningkat sejalan dengan dibukanya tarif impor sejumlah bahan pangan sebagai hasil dari kesepakatan dagang dengan sejumlah negara, seperti gula dengan India dan gandung serta daging sapi dari Australia.
Baca Juga: Ombudsman akan lakukan review sistemik pada program BPNT
Meski begitu, FaisalĀ melihat bahwa dari sisi minyak dan gas (migas) masih akan mengalami potensi pelemahan. Apalagi dengan adanya potensi pelemahan harga minyak pada 2020 akan mendorong penurunan nilai impor minyak negara-negara net importir seperti Indonesia.
Selain itu, ada juga kabar baik yang dibawa oleh CORE. Yaitu, prediksi nilai tukar rupiah yang masih akan relatif stabil tahun 2020 sehingga ini tidak akan banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekspor maupun impor.
Baca Juga: Tren penurunan bunga, ini imbasnya terhadap industri menurut bankir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News