Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, melihat kalau pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 akan kembali berada di zona negatif, setelah pada kuartal II-2020 pertumbuhan tercatat minus 5,32% yoy.
“Dengan demikian, artinya kita sudah resesi. Resesi sudah tidak bisa dielakkan lagi,” kata PIter kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Piter memprediksi, perekonomian Indonesia di periode Juli 2020 hingga September 2020 akan berada di kisaran minus 3% yoy. Meski masih minus, kontraksi pertumbuhan sudah lebih baik daripada kontraksi pada kuartal II-2020.
Perbaikan kontraksi pada kuartal III-2020 didukung oleh pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan mulai masifnya berbagai bantuan sosial yang telah digulirkan oeh pemerintah.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi kuartal III-2020 membaik, tapi ongkosnya mahal
Kedua hal ini yang akhirnya mampu membantu menahan penurunan konsumsi rumah tangga, meski motor penggerak perekonomian Indonesia ini masih akan tercatat tumbuh negatif.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2020 dan keseluruhan tahun 2020 masih akan bergantung dengan kelangsungan pandemi Covid-19 ini. Untuk itu, ia mewanti-wanti agar perkembangan pandemi ini jangan sampai memburuk.
“Meskipun kuartal III-2020 membaik, tetapi kalau pandeminya memburuk dan memaksa adanya pengetatan PSBB kembali di kuartal IV-2020, maka pertumbuhan ekonomi akan kembali menurun,” tandasnya.
Selanjutnya: Ekonomi kuartal III-2020 diramal masih negatif, simak prediksi para ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News