kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom Core: Pemerintah perlu dorong wisatawan belanja sebanyak-banyaknya


Senin, 18 Maret 2019 / 19:09 WIB
Ekonom Core: Pemerintah perlu dorong wisatawan belanja sebanyak-banyaknya


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan pemerintah tengah mengupayakan strategi mendorong sektor pariwisata untuk meningkatkan jumlah devisa. Untuk mendorong jumlah devisa pariwisata, perlu upaya agar para wisatawan mancanegara (wisman) melakukan belanja sebanyak-banyaknya.

"Untuk mendorong devisa, fokusnya semestinya tidak hanya pada jumlah wisman saja, tetapi juga mendorong wisman agar spending sebanyak-banyaknya," jelas Ekonomo Center of Reform on Economic (Core) Mohammad Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/3).

Pemerintah perlu fokus menciptakan kegiatan turunan pariwisata seperti mendorong industri kreatif di daerah potensi wisata. Selain itu, juga perlu mengemas atraksi wisata baru agar wisman memperpanjang waktu lama menginap.

Sedangkan kebijakan bebas visa dirasa tidak akan efektif apabila tidak diikuti promosi yang gencar, sejalan dengan pembenahan obyek wisata, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah harus lebih selektif untuk memlih negara yang diberlakukan bebas visa. Terutama yang memang potensial seperti negara berpendapatan tinggi dan jumlah penduduk yang tinggi dengan minat wisata yang juga tinggi.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengatakan, pihaknya sedang membidik wisman asal Australia yang memiliki spending tinggi. Per kunjungan, rata-rata wisman asal Australia menghabiskan US$ 1.000 dengan lama kunjungan mencapai 10 hari.

Sedangkan rata-rata kunjungan pada tahun 2018 hanya delapan hari per kunjungan. Saat ini, pemerintah menargetkan lama kunjungan (length of stay) lebih dari 10 hari alias dua minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×