kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE optimistis kinerja manufaktur balik ke zona ekspansif di kuartal IV-2021


Rabu, 01 September 2021 / 19:34 WIB
Ekonom CORE optimistis kinerja manufaktur balik ke zona ekspansif di kuartal IV-2021
ILUSTRASI. ILUSTRASI- Mendorong Kembali Sektor Manufaktur


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia sebesar 43,7, naik dari posisi 40,1 pada bulan Juli 2021. 

Meski memang ada peningkatan, tetapi kinerja manufaktur masih berada di fase kontraksi, atau indeks di bawah 50.

Peneliti ekonomi senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy melihat, pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di beberapa daerah memang memegang andil dalam peningkatan indeks manufaktur ini. 

Nah, bila pelonggaran PPKM terus dilakukan seiring dengan penurunan kasus harian Covid-19. Pasalnya, dengan pelonggaran tersebut maka akan ada sinyal positif bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi. 

Baca Juga: Ekonom optimistis kinerja manufaktur kembali ke zona ekspansif pada akhir tahun 2021

Tak hanya itu, mulai kembali bergeraknya roda perekonomian juga akan menguatkan daya beli masyarakat sehingga meningkatkan permintaan akan produk manufaktur. 

Melihat perkembangan tersebut, maka Yusuf optimistis kinerja manufaktur akan kembali ke zona ekspansif atau indeks di atas 50 pada kuartal IV-2021. 

“Paling cepat di kuartal IV-2021, tepatnya pada bulan Oktober 2021. Atau bisa juga di awal maupun pertengahan November 2021. Ini akan sangat tergantung pada pelonggaran yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (1/9). 

Yusuf kemudian mengimbau, untuk terus mendorong kinerja manufaktur yang mumpuni, maka saat ini pemerintah harus menjaga momentum penurunan kasus Covid-19. 

Dalam hal ini, pemerintah tetap harus meningkatkan kapasitas testing, tracing, dan treatment (3T) dan mempercepat vaksinasi untuk mencapai herd immunity. 

Pemerintah juga disarankan untuk melakukan evaluasi belanja pemeirntah, terutama untuk perlindungan sosial yang bisa mendukung daya beli masyarakat. Hal ini juga yang bisa meningkatkan permintaan mereka akan produk manufaktur. 

Selanjutnya: Belanja Modal Korporasi Mulai Tumbuh, Proyeksi PDB Jepang Akan Lebih Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×