Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) memperkirakan neraca perdagangan posisi bulan April 2020 akan surplus US$ 0,92 miliar. Ekspor Indonesia bulan April diprediksi akan turun 1,25% secara tahunan. Namun impor akan turun lebih dalam minus 21,88% yoy.
Menurut ekonom BNI Ryan Kiryanto, penurunan impor di bulan April 2020 terjadi pada impor migas maupun non migas. Hal ini dimana sebagian besar sektor bisnis telah terdampak Covid-19.
Baca Juga: Neraca perdagangan Indonesia di bulan April 2020 diprediksi bakal surplus
Selain itu, aktifitas industri pengolahan juga mulai menurun akibat diberlakukannya pembatasan aktivitas di sebagian besar wilayah.
Demikian juga pada industri transportasi yang menurun drastis, sejak pemerintah mulai membatasi pergerakan manusia dan melarang pulang kampung. “Di samping itu, anjloknya harga minyak mentah dunia menjadikan nilai impor migas semakin berkurang,” jelasnya kepada kontan.co.id, Rabu (13/5).
Sedangkan pada kinerja ekspor masih tertahan oleh penurunan permintaan di negara-negara terdampak Covid-19. Selain itu, koreksi harga komoditas juga belum menunjukkan adanya perbaikan.
Baca Juga: Covid-19 hambat distribusi, jadi biang keladi tingginya harga pangan
Ia perkirakan pada bulan April 2020, angka ekspor Indonesia diperkirakan sebesar US$ 12,90 miliar, dan impor sebesar US$ 12,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News