kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom BCA: Resesi Singapura tak akan terlalu mengguncang ekonomi Indonesia


Kamis, 16 Juli 2020 / 23:10 WIB
Ekonom BCA: Resesi Singapura tak akan terlalu mengguncang ekonomi Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual yakin kalau resesi yang dialami oleh Singapura saat memasuki paruh pertama tahun ini, tak akan terlalu mengguncang perekonomian Indonesia. 

"Kecil, lah. Wajar juga Singapura ekonominya turun, karena dia itu trading hub. Perekonomiannya bergantung sekali terhadap perdagangan internasional. Kalau Indonesia kan masih bergantung pada konsumsi, investasi," kata David kepada Kontan.co.id, Rabu (15/7). 

Baca Juga: Resesi ekonomi Singapura tidak akan berdampak ke IHSG

Katanya, memang Covid-19 berhasil memukul telak salah komponen pertumbuhan ekonomi Singapura. Seperti contohnya, menyebabkan lambatnya arus barang, penggunaan jasa, juga lambatnya pertumbuhan sektor konstruksi properti. 

Sementara dari sisi konsumsi, tak cukup untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Soalnya, pola konsumsi Singapura berbeda dengan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang memang berdasar pada kebutuhan pokok yang memang pasti dipenuhi sehari-hari. 

"Mereka ini kan konsumsinya non esensial. Jadi misal di saat jasa yang mereka dapat dari pariwisata terpukul, maka ekonominya turun drastis karena memang tidak ada tumpuan lain," jelas David. 

Selain itu, David juga memandang kalau resesi yang dialami oleh negara singa tersebut tak akan berpengaruh banyak ke kinerja ekspor Indonesia, meski Singapura merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. 

Baca Juga: Indef: Pemerintah tak boleh sepelekan resesi Singapura

Katanya, ekspor Indonesia banyak didominasi oleh komoditas, seperti batubara dan Crude Palm Oil (CPO) yang pangsanya lebih besar didominasi oleh China dan India. Jadi, bila ekspor ke Singapura terguncang pun, Indonesia masih memiliki pasar yang lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×