kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Ekonom BCA Ramal Kenaikan Harga Beras Bakal Sundut Inflasi Februari 2024


Selasa, 27 Februari 2024 / 20:59 WIB
Ekonom BCA Ramal Kenaikan Harga Beras Bakal Sundut Inflasi Februari 2024
ILUSTRASI. Pekerja beraktifitas di gudang beras pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (24/3/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memperkirakan ada kenaikan inflasi pada Februari 2024, bila dibandingkan dengan Januari 2024. 

Kepala Ekonom BCA David Sumual menghitung, inflasi pada Februari 2024 akan sebesar 0,36% secara bulanan alias month on month (Mo), atau naik dari 0,04% MoM pada Januari 2024. 

Pun bila melihat secara tahun ke tahun atau year on year (YoY), David memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 2,74% YoY, atau naik dari 2,62% YoY pada Januari 2024. 

David bilang, kenaikan inflasi pada Februari 2024 didorong oleh kenaikan harga makanan pokok. 

Baca Juga: Ini Bahaya Kenaikan Harga Pangan Jika Berlanjut dalam Beberapa Waktu ke Depan

“Terutama akselerasi harga pada beras, daging ayam, dan cabai merah,” terang David kepada Kontan.co.id, Selasa (27/2). 

David memberi catatan terkait harga beras. Menurutnya, pemerintah perlu waspada mengingat masih ada kendala cuaca yang akan menjadi tantangan produksi beras. 

“Perlu waspada terkait cuaca yang belum menentu, juga harga internasional yang dalam tren naik,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, selain kenaikan harga pangan, David juga menyoroti ada kemungkinan kenaikan inflasi inti pada Februari 2024. 

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Tren Inflasi Diproyeksi Meningkat Hingga Kuartal I-2024

Ini didorong oleh kenaikan harga sandang, perlengkapan rumah tangga, perawatan pribadi, hingga perumahan. 

Walaupun, ia melihat ada faktor basis rendah (low base effect) pada Februari 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×