Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia, Rabu (7/8), melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) naik US$ 2,1 miliar menjadi US$ 125,9 miliar. Cadev terus meningkat hingga Juli, meski tak setinggi kenaikan pada bulan Juni yang mencapai US$ 3,5 miliar.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, kenaikan cadev hingga Juli lalu ditopang oleh faktor arus deras modal asing yang masuk ke dalam negeri.
Baca Juga: Ditopang sentimen domestik, IHSG diprediksi kembali menguat besok
“Utamanya masih dari portofolio, perbaikan rating Indonesia dan imbal hasil yang masih menarik membuat inflow cukup besar,” kata David, Rabu (7/8).
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan, investor asing mencatatkan aksi beli atau net buy sebesar Rp 24,29 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang bulan Juli lalu.
Adapun data per 2 Agustus lalu, porsi kepemilikan asing pada SBN kembali mencapai rekor baru yaitu sebesar Rp 1.019,36 triliun.
“Periode kebutuhan valas yang tinggi juga sudah lewat, pembayaran utang luar negeri pemerintah juga sepertinya tidak begitu banyak di Juli lalu,” lanjut David.
Baca Juga: Ditopang banyak data positif, simak prediksi rupiah untuk besok
Menurut David, peluang kenaikan cadev berlanjut hingga Agustus cukup terbuka. Hanya saja, ia meramal kenaikannya akan lebih terbatas atau sekitar di bawah US$ 1 miliar lantaran ada sejumlah sentimen eksternal negatif yang menyelimuti pasar belakangan.
Selain itu, pemerintah juga tidak akan menerbitkan obligasi valas baru.