Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Sementara, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memandang, koreksi cadev mungkin terjadi di bulan Agustus jika sentimen buruk perang dagang terus berlanjut, terutama yang berasal dari efek pelemahan yuan.
Baca Juga: Cadangan emas BI tertinggi sejak April 2013
“Shock dari eksternal belakangan ini mungkin akan menahan inflow di bulan ini. Nilai tukar rupiah juga cenderung melemah meski masih dalam kisaran yang terkendali dan sesuai dengan fundamental,” ujar Josua, Rabu (7/8).
Kendati ada potensi outfllow dan pelemahan kurs rupiah di bulan ini, Josua memprediksi sentimen negatif hanya bersifat jangka pendek. Melihat kondisi pertumbuhan realisasi investasi langsung (FDI) dan imbal hasil instrumen portofolio yang menarik, investor dinilainya memandang positif fundamental perekonomian domestik.
Baca Juga: Setelah melemah empat hari, rupiah mulai konsolidasi
Oleh karena itu, Josua memperkirakan kenaikan cadev masih akan berlanjut di sepanjang semester kedua ini. Dengan catatan, tak ada sentimen eksternal yang sangat negatif terutama terkait perang dagang.
“Saya perkirakan cadev di kuartal ketiga dan keempat masih bisa terjaga cukup tinggi pada kisaran US$ 123 miliar sampai US$ 127 miliar,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News