kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.375   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.108   27,96   0,39%
  • KOMPAS100 1.052   -1,07   -0,10%
  • LQ45 828   0,75   0,09%
  • ISSI 212   -0,75   -0,35%
  • IDX30 426   0,83   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   1,31   0,26%
  • IDX80 120   -0,25   -0,21%
  • IDXV30 124   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   0,01   0,01%

Ekonom BCA: Ekonomi Indonesia Masih Bergantung Harga Komoditas dan Dolar AS


Selasa, 10 Desember 2024 / 18:27 WIB
Ekonom BCA: Ekonomi Indonesia Masih Bergantung Harga Komoditas dan Dolar AS
ILUSTRASI. Perekonomian Indonesia dinilai masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komiditas dan dolar Amerika Serikat.ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Perekonomian Indonesia dinilai masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan dolar Amerika Serikat.

Dengan kondisi tersebut, Kepala Ekonom BCA David Sumual mengungkapkan, ketika dolar melemah atau rupiah menguat serta harga komoditas tinggi, ekonomi Indonesia cenderung dalam kondisi yang baik.

"Jadi kalau saya plotting dari tahun 1971, itu 37% of the time sejak tahun 1971 sebenarnya banyak faktor hokinya," ujar David dalam acara Jakarta Economic Forum: Outlook 2025, Selasa (10/12).

Baca Juga: Bank DBS Indonesia Gelar Forum Strategi Investasi dan Penataan Bisnis di Indonesia

David melihat ada beberapa harga komoditas yang mulai menunjukkan pemulihan seperti kopi, coklat dan crude palm oil (CPO). 

"Kita berharap harga komoditas masih bisa pulih di tahun depan," katanya.

Kendati begitu, meski harga komoditas mulai menunjukkan tren positif, pengaruhnya terhadap likuiditas domestik masih terbatas.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Bergerak Datar Pada Rabu (11/12), Pasar Menanti Data Inflasi AS

David menyebut, meskipun harga komoditas seperti CPO, cokelat, dan kopi mulai menguat, sektor perbankan Indonesia masih menunjukkan net bank balance yang negatif, terutama disebabkan oleh kondisi keuangan rumah tangga yang juga mengalami defisit.

"Jadi kalau kita lihat harga komoditas seperti CPO, tadi saya bilang coklat dan juga kopi, jadi belum mempengaruhi net bank balance secara keseluruhan. Jadi kalau kita lihat net bank balance kalau kita lihat dari data sampai September-Oktober masih negatif," imbuh David.

Selanjutnya: Hingga Oktober 2024, Sejumlah Bank Syariah Catatkan Pertumbuhan Laba Dobel Digit

Menarik Dibaca: Kuku Rapuh? Ini 5 Makanan untuk Kuku Sehat dan Kuat yang Perlu Dikonsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×