Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia November 2019 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi neraca perdagangan pada bulan tersebut akan mengalami surplus.
"Neraca perdagangan akan surplus US$ 309 juta," jelas Josua pada Kontan.co.id, Minggu (15/12).
Kondisi surplus neraca perdagangan pada November 2019 tersebut disebabkan oleh laju ekspor bulanan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan laju impor bulanan.
Baca Juga: BI optimistis potensi aliran modal asing masuk Indonesia kian besar, ini penyebabnya
Josua memprediksi ekspor juga cenderung meningkat dibandingkan bulan Oktober 2019, dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas ekspor dan volume ekspor.
Bila dibandingkan dengan November tahun lalu pun, laju ekspor diperkirakan akan sebesar 1,58% yoy. Ini didorong oleh kenaikan harga komoditas pada bulan November tahun ini seperti crude palm oil (CPO) yang meningkat 18% mom, batubara yang naik 0,4% mom, dan karet alam yang naik 6% mom.
Baca Juga: Ekspor Manufaktur Loyo di Pasar Global, Lemah di Pasar Lokal
Sedangkan harga komoditas volume ekspor juga diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas manufaktur dari sleuruh mitra dagang Indonesia seperti Euro Zone, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, dan negra-negara di ASEAN.