kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom bank permata optimistis kinerja manufaktur domestik akan terus membaik


Selasa, 01 September 2020 / 17:45 WIB
Ekonom bank permata optimistis kinerja manufaktur domestik akan terus membaik
ILUSTRASI. Josua Pardede. Foto:?DOK Pribadi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan dan kembali ke level positif yakni 50,8 pada Agustus 2020. Level ini untuk pertama kalinya sejak bulan Februari 2020, atau sejak wabah Covid-19. 

Perbaikan manufaktur Indonesia terlihat dari indikator Manufaktur Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang naik dibanding posisi di bulan Juli yakni 46,9. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menilai PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2020 yang tercatat di level 50,8 berada dalam fase ekspansif yang pertama sejak Maret 2020. 

Menurutnya, level itu menunjukkan tren aktivitas manufaktur Indonesia sudah menurun sejak Maret 2020 dan menyentuh level terendah pada bulan April. Sehingga secara gradual PMI Manufaktur Indonesia mengalami perbaikan dan menjajaki level ekspansif pada bulan Agustus 2020. 

Baca Juga: PMI manufaktur membaik, IHSG bisa positif

“Peningkatan aktivitas manufaktur didorong oleh kenaikan produksi dan penjualan sejalan dengan PSBB yang mulai direlaksasi sejak Juni 2020 oleh sebagian besar pemerintah daerah,” jelas Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/9). 

Adapun, relaksasi kebijakan PSBB juga turut mendorong permintaan volume produksi pabrik khususnya dari konsumen domestik mengingat permintaan dari eksternal cenderung masih lemah. 

Meskipun, menurutnya terdapat peningkatan produksi dan penjualan dari sektor manufaktur, namun kapasitas produksi diperkirakan masih belum sepenuhnya kembali normal seperti kondisi sebelum Covid-19. Sehingga, utilisasi dari barang produksi serta penggunaan tenaga kerja cenderung masih belum 100% mempertimbangkan protokol kesehatan yang juga harus dipatuhi di lingkungan kerja. 

“Selain itu, keperluan barang input dari produksi pun cenderung lebih baik dibandingkan kondisi di sekitar bulan Maret-Juni sejalan dengan aktvitas manufaktur dari negara-negara supplier/produsen dari barang input industri manufaktur domestik sehingga tekanan harga barang input pun cenderung berkurang,” ujarnya. 

Baca Juga: Mantap, indeks manufaktur Indonesia bulan Agustus 2020 melesat ke level 50,8

Sehingga ke depannya, seiring dengan penanganan Covid-19 yang semakin baik serta percepatan penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang memberikan dorong positfi bagi sisi permintaan dan produksi perekonomian Indonesia, maka Josua optimistis kondisi aktivitas manufaktur domestik diperkirakan akan terus membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×