kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Maret 2020 surplus US$ 406 juta


Senin, 13 April 2020 / 18:28 WIB
Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Maret 2020 surplus US$ 406 juta
ILUSTRASI. Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

Aktivitas ini juga terlihat dari Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur China pada Maret 2020 yang mengalami peningkatan hingga 50,3. Padahal, pada bulan Februari 2020, angka PMI manufaktur China mengalami kontraksi atau berada di level 35,7. 

Dengan adanya aktivitas produksi yang mulai kembali meski belum 100% normal tersebut yang akhirnya menyebabkan potensi impor dari negara tirai bambu tersebut cenderung meningkat pada akhir Maret 2020.  

Bila secara tahunan, Josua memperkirakan ekspor dan impor pada bulan tersebut sama-sama mengalami kontraksi, yaitu ekspor turun 6,94% yoy dan impor menurun 5,31% yoy. Penurunan impor ini terutama disebabkan oleh penurunan aktivitas manufaktur domestik. 

Penurunan aktivitas manufaktur domestik ini juga terlihat dari PMI manufaktur domestik yang turun ke level 45,3 pada bulan Maret 2020 atau lebih rendah dari Februari 2020 yang sebesar 51,9. "Hal ini mengindikasikan bahwa impor bahan baku dan barang modal cenderung lemah," tambahnya. 

Meski begitu, Josua melihat masih ada kecenderungan peningkatan impor barang konsumsi, terutama terkait dengan alat=alat kesehatan dan obat-obatan dalam rangka penanganan Covid-19 secara nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×