Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Februari ini diprediksi terjadi deflasi 0,06% secara bulanan. Penyebabnya adalah penurunan harga beberapa bahan makanan serta bahan bakar minyak (BBM).
"Kami lihat penurunan harga BBM non-subsidi berkontribusi signifikan pada deflasi bulan ini," jelas Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, Rabu (27/2).
Penurunan harga bahan makanan terjadi pada daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, cabe merah, minyak dan gula.
Secara tahunan, inflasi Februari diprediksi 2,59%. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan inflasi bulan lalu yang tercatat 0,32% secara bulanan atau 2,82% secara tahunan. Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari hingga Februari 2019 diperkirakan ada di kisaran 0,26%.
Selain itu, deflasi pada Februari 2019 juga terjadi karena produksi yang baik serta stok pangan yang memadai. Kondisi demikian terjadi karena distribusi pangan yang baik serta manajemen stok pangan yang baik. Juga karena operasi pasar yang agresif dan penerapa harga eceran tertinggi (HET). "Efektif untuk mengontrol harga makanan bergejolak," jelas Andry.
Dia juga menambahkan tidak ada kenaikan pada komoditas di harga yang telah ditetapkan pemerintah alias administered price. Utamanya karena upaya pemerintah mengontrol harga subsidi BBM dan tarif dasar listrik (TDL).
Andry memperkirakan inflasi inti akan stabil di angka 3,06% secara tahunan. Dengan demikian, inflasi sepanjang 2019 akan berada di kisaran 3,8%. Masih berada dalam target yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) 3,5% plus minus 1%. Terutama disebabkan pass-through nilai tukar rupiah serta tekanan dari sisi penawaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News