Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri yakin BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,50% hingga akhir tahun 2021.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, hal ini seiring dengan BI yang masih akan fokus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sempat goyah akibat Covid-19.
“Sekaligus dengan menjaga pergerakan pasar keuangan dan stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (18/11).
Hanya saja, masih ada risiko yang membayang di pasar keuangan dan stabilitas nilai tukar rupiah akibat pengurangan stimulus moneter (tapering off) dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Keputusan BI pertahankan suku bunga acuan akan beri dampak positif untuk rupiah
Setelah melakukan tapering off yang dimulai pada November 2021, The Fed diperkirakan akan meningkatkan suku bunga acuan pada tahun depan.
Tak hanya The Fed, beberapa bank sentral di beberapa negara termasuk negara-negara berkembang sudah mulai ancang-ancang menaikkan suku bunga acuannya bahkan di tahun ini, seiring adanya disrupsi rantai pasok global dan krisis energi yang menyundut inflasi.
Namun, dengan BI tetap menjaga suku bunga acuan di level terendahnya pada tahun ini, diharapkan juga mampu menahan aliran modal asing yang keluar dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Ke depan, Faisal memperkirakan BI baru akan mengurangi injeksi likuiditas dan kebijakan longgarnya pada paruh kedua tahun depan. Baru, kemudian secara bertahap BI akan meningkatkan suku bunga acuan sebesar 50 bps ke level 4,00%.
Selanjutnya: BI sebut masih ada ruang penurunan suku bunga kredit, ini faktornya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News