kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri : Cadangan devisa berpeluang ke level US$ 133 miliar


Rabu, 08 Januari 2020 / 18:01 WIB
Ekonom Bank Mandiri : Cadangan devisa berpeluang ke level US$ 133 miliar
ILUSTRASI. Logo Bank Mandiri


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, kenaikan cadangan pada tahun 2019 terutama disebabkan oleh tren kebijakan The Federal Rreserve yang lebih dovish. Hal ini akhirnya memberi jalan bagi aliran dana asing masuk ke Indonesia. 

Selain faktor tersebut, Andry melihat,  membaiknya defisit neraca transaksi berjalan (TB) atau current account deficit (CAD) turut menopang peningkatan cadangan devisa sepanjang tahun lalu. 

Memasuki tahun 2020, dia pun masih optimis bahwa cadangan devisa hingga akhir tahun bisa lebih tinggi ketimbang cadangan devisa di akhir 2019 yang mencapai US$ 129,2 miliar.

Baca Juga: Meningkat, BI mencatat cadangan devisa Desember 2019 sebesar US$ 129,2 miliar

Hitungan Andry, cadangan devisa Indonesia di sepanjang tahun ini bisa di kisaran US$ 130 miliar - US$ 133 miliar.

Sentimen yang terjadi di tahun lalu masih berlanjut di tahun ini. Yakni potensi pelemahan ekonomi negara-negara besar dan kecenderungan kebijakan The Fed yang masih dovish. Ini membuat pasar di negara-negara berkembang atau emerging market menjadi magnet untuk menarik aliran modal, termasuk Indonesia.

"Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun Omnibus Law dengan fokus pada manufaktur dan orientasi ekspor, sehingga ini akan mengundang lebih banyak foreign direct investment (FDI) yang masuk," ujar Andry kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Baca Juga: Ekonom Bank Permata : Cadangan devisa kuat berkat rupiah perkasa

Meski begitu, Andry mengimbau untuk Indonesia tetap waspada dengan prospek ke depan. Apalagi dengan masih adanya resiko pelemahan pertumbuhan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian perang dagang yang bisa membebani ekspor Indonesia.

Selain itu, Andry juga melihat posisi CAD memiliki peluang untuk melebar pada di tahun 2020. Mengingat ada potensi peningkatan impor bahan baku dan barang modal seiring dengan membaiknya iklim investasi domestik.

"CAD kami perkirakan bisa sedikit melebar menjadi 2,88% dari PDB," pungkas dia..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×