kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Ekonom Bank Mandiri: BI akan tahan suku bunga acuan di level 3,5% hingga akhir tahun


Kamis, 18 Maret 2021 / 19:30 WIB
Ekonom Bank Mandiri: BI akan tahan suku bunga acuan di level 3,5% hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Kantor Bank Indonesia. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2021. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, bank sentral akan menahan suku bunga acuannya di level tersebut hingga akhir tahun 2021. 

“Kami melihat adanya ruang pemotongan suku bunga acuan yang terbatas. BI perlu terus melaksanakan pelonggaran kuantitatif dan pelonggaran kebijakan makroprudensial dalam mempercepat pemulihan ekonomi,” ujar Faisal, Kamis (18/3) kepada Kontan.co.id. 

Faisal bilang, memang kebijakan suku bunga rendah diperlukan untuk beberapa waktu ke depan, terutama untuk pemulihan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan akan pulih secara bertahap. 

Baca Juga: Penjelasan Gubernur BI Perry Warjiyo soal kerjasama LCS dengan China

Namun, menjaga perbedaan suku bunga yang menarik perlu dipertahankan, untuk menarik aliran modal asing masuk. Inilah yang membatasi kemampuan bank sentral untuk memberlakukan pelonggaran kebijakan lebih lanjut. 

Selain racikan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, pemulihan ekonomi domestik juga perlu sinergi antara ekspansi kebijakan moneter dan fiskal. 

Seiring dengan pemulihan ekonomi, dari sisi fiskal diperlukan dukungan seperti implementasi Undang-Undang Omnibus Law dan eksekusi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) untuk menarik investasi. 

Kemudian, adanya program vaksinasi Covid-19 yang semakin masif diharapkan mampu meningkatkan keyakinan masyarakat dan bisa menekan angka penularan Covid-19 dan semakin menggerakkan perekonomian. 

Baca Juga: Nilai tukar rupiah tertekan, ini kata Bank Indonesia

“Kami bahkan optimistis inflasi akan meningkat ke 2,92%, kembali ke target kisaran sasaran BI yang 3% plus minus 1% dan CAD akan melebar ke 1,88% PDB,” tambah Faisal. 

Kondisi tersebut diperkirakan akan semakin terasa di paruh kedua tahun ini. Sehingga konsekuensinya, akan mempersempit ruang bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga kebijakan. 

Selanjutnya: BI tahan suku bunga acuan di level 3,50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×