kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek Vaksin Booster atas Peningkatan Kadar Antibodi, Ini Hasil Penelitian Kemenkes


Senin, 14 Februari 2022 / 14:06 WIB
Efek Vaksin Booster atas Peningkatan Kadar Antibodi, Ini Hasil Penelitian Kemenkes
ILUSTRASI. Petugas bersiap menyuntikkan vaksin booster Covid-19 kepada warga di Senayan Park, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Berapa besar efek vaksin booster terhadap peningkatan kadar antibodi? Ini hasil penelitian Kemenkes. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Di awal 2022, pemerintah memulai vaksinasi booster bagi masyarakat usia di atas 18 tahun. Berapa besar efek vaksin booster terhadap peningkatan kadar antibodi? Ini hasil penelitian Kemenkes.

Mengutip akun Facebook Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemberian vaksininasi booster alias penguat minimal setelah 6 bulan mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua. 

"Pemberian dosis lanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan dan memperpanjang kekebalan tubuh, terutama bagi kelompok rentan," sebut akun Facebook Kemenkes, dikutip Senin (14/2). 

Saat ini, total ada 5 kombinasi vaksin booster yang Kemenkes gunkan, baik vaksin primer (homologous) maupun yang berbeda dengan vaksin primer (heterologous).

Baca Juga: 6 Tempat dengan Risiko Terkena Covid-19 Lebih Tinggi, Menurut WHO

Keputusan itu mempertimbangkan ketersediaan vaksin di layanan vaksinasi serta berdasarkan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Beberapa penelitian di berbagai negara menunjukkan, pemberian vaksinasi booster homologous dan heterologous menunjukkan hasil yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi.

Sementara penelitian yang Kemenkes lakukan bersama peneliti di Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia memperlihatkan, pemberian setengah dosis vaksin memiliki efektivitas yang relatif sama dengan booster satu dosis. 

Berikut hasil penelitian Kemenkes dengan Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia untuk vaksin primer Sinovac:

Baca Juga: Pasien Covid-19 Belum Dapat WA Layanan Telemedicine Isoman Kemenkes, Sila Cek Di Sini




TERBARU

[X]
×