kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Efek Penurunan Harga Komoditas, Restitusi Pajak Melonjak Capai Rp 70,6 Triliun


Senin, 25 Maret 2024 / 13:40 WIB
Efek Penurunan Harga Komoditas, Restitusi Pajak Melonjak Capai Rp 70,6 Triliun
ILUSTRASI. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pengembalian pajak atau restitusi pajak meningkat hingga pertengahan Maret 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pengembalian pajak atau restitusi pajak meningkat hingga pertengahan Maret 2024.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo melaporkan, realisasi restitusi pajak telah mencapai Rp 70,6 triliun hingga 15 Maret 2023.

Rinciannya, realisasi restitusi pajak pada Januari 2024 yang mencapai Rp 30,9 triliun atau meningkat 182,67% secara tahunan (YoY).

Kemudian pada Februari 2024, realisasi restitusi pajak mencapai Rp 26,6 triliun atau meningkat 3,9% YoY. Sememtara hingga 15 Maret 2024, realisasi pengembalian pajak mencapai Rp 13,1 triliun.

Suryo mengatakan, peningkatan realisasi restitusi pajak tersebut merupakan dampak penurunan harga komoditas yang terjadi pada saat ini.

"Betul karena dampak (penurunan) komoditas pajak penghasilan (PPh)-nya mengalami penurunan diekspektasikan dilaporkan di SPT tahun 2023 dan juga pada waktu di tahun 2022 kemarin dilaporkan di tahun 2023 dan sebagian yang sudah mengajukan restitusi," ujar Suryo dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (25/3).

Baca Juga: Penerimaan Pajak Februari 2024 Capai Rp 269 Triliun, Setara 13,53% dari Target APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui penurunan harga komoditas memang memberikan tekanan terhadap penerimaan pajak. Apalagi, dengan kondisi tersebut perusahaan mengajukan restitusi atau pengembalian pajak sehingga mempengaruhi penerimaan pajak secara keseluruhan.

"Ini berarti perusahaan-perusahaan dalam hal ini mereka meminta restitusi karena pembayaran masanya mungkin lebih tinggi dari apa yang akan mereka laporkan pada bulan April nanti. Dengan restitusi, netonya kita mengalami tekanan penerimaannya," kata Menkeu.

Sri Mulyani menyebut, penerimaan pajak hingga 15 Desember 2024 mencapai Rp 342,9 triliun, atau terkontraksi 3,7% YoY. Namun diluar restitusi, penerimaan pajak bruto sebetulnya tumbuh 5,74%.

Sebagai informasi, restitusi pajak merupakan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang diajukan oleh wajib pajak kepada negara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×