kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung Transformasi Digital, Investasi di Sektor Digital Punya Peluang Besar


Rabu, 16 Februari 2022 / 14:51 WIB
Dukung Transformasi Digital, Investasi di Sektor Digital Punya Peluang Besar
ILUSTRASI. Investasi di sektor digital memiliki peluang besar untuk mendukung transformasi digital.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi sektor digital tengah booming. Managing Director of Investment at Indonesia Investment Authority (INA) Andry Setiawan mengatakan, investasi di sektor digital memiliki peluang besar untuk mendukung transformasi digital di Indonesia di tengah kenaikan konsumsi data internet di dalam negeri.

“Dari perspektif INA, kami membagi investasi digital dalam 3 segmen yaitu infrastruktur digital,servis digital dan platform digital,” ujar Andry dalam acara Law and Regulations Outlook 2022 “Recovery in Business and Investment”, Rabu (16/2).

Andry mengatakan, infrastruktur digital merupakan pondasi atas jasa telekomunikasi yang diharapkan mampu bertumbuh secara eksponensial didukung oleh permintaan data yang meningkat dan digitalisasi di Indonesia.

“Industri utama yang terkait diantaranya perusahaan menara telekomunikasi, data center, fiber optic dan lain-lain,” kata Andry.

Baca Juga: Gusur GIC, INA Kini Jadi Investor Terbesar Kedua di Mitratel (MTEL)

Ia menambahkan, ekonomi digital di Indonesia tetap bertahan di tengah perlambatan ekonomi global dan diharapkan akan mengalami akselerasi dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini didorong oleh meningkatnya penetrasi internet dan konsumsi digital di Indonesia.

Adapun industri yang terkait diantaranya digital ecosystem, superapps, e-commerce, fintech dan segmen new frontiers. “INA melihat sektor ini sebagai salah satu sektor yang sangat penting sekali untuk INA,” katanya.

Disisi lain, INA telah melakukan deployment atau penyebaran investasi pertama di perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu Mitratel. INA bertindak sebagai investor anchor dengan total investasi senilai US$ 770 juta atau 60% dari keselurahan nilai initial public offering (IPO) Mitratel.

Government of Singapore Investment Corporation (GIC), Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) juga turut berpartisipasi dengan pendekatan investasi jangka panjang sehingga bentuk investasi ini sangat menguntungkan Mitratel dari sisi kestabilan investor base.

Selain itu, ADIA dan GIC juga merupakan investor terbesar di sektor menara telekomunikasi secara global sehingga dapat memberikan nilai tambah dan berperan sebagai thought partner bagi manajemen Mitratel.

Baca Juga: Moodys Sematkan Peringkat Investment Grade, Prospek Ekonomi Indonesia Terangkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×