Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menggalakkan produksi susu ikan untuk mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo menjelaskan susu ikan adalah salah satu produk turunan dari Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang diolah dan disajikan menyerupai susu.
"HPI hadir sekaligus jadi upaya meningkatkan asupan protein masyarakat mendukung program Makan Bergizi Gratis sebagai langkah strategis mewujudkan generasi emas Indonesia dengan semangat merdeka protein 100 gram seperti negara-negara maju," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (12/9).
Baca Juga: Istana: Susu Ikan Bukan untuk Pengganti Susu Program Makan Bergizi Gratis
Budi mengungkapkan, nama susu ikan adalah branding dari inovasi produk turunan HPI untuk mudah dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Menurutnya, ini merupakan susu analog hasil dari HPI dan bukan dalam arti susu yang sebenarnya.
Dia menuturkan, HPI adalah ekstrak protein ikan hasil penelitian tim biotechnologi Litbang KKP tahun 2017 dengan memanfaatkan ikan rendah ekonomi seperti petek, selar, tamban dan belok.
“Waktu itu, kami menggandeng pelaku usaha hingga dapat diakselerasi skala industri sebagai solusi swasembada protein memanfaatkan produk laut nusantara," tuturnya.
Baca Juga: 10 Kementerian dengan Anggaran Jumbo di 2025, Ada Badan Gizi Nasional
Budi mengatakan, HPI sekaligus menjadi upaya peningkatan asupan protein harian masyarakat yang saat ini baru berada di angka 62,3 gram/kapita/hari, masih di bawah rata-rata di negara Asean dan jauh dibanding negara maju yang lelah melampaui 100 gram/kapita/hari.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, saat ini pabrik HPI sudah ada di Indramayu dengan kapasitas 30 ton/bulan susu ikan, di mana pabrik tersebut sudah berjalan sejak tahun 2021.
"Tahun ini KKP dalam proses membangun percontohan pabrik pengolahan HPI di Pekalongan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News