Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) bakal mengimpor 1 juta sapi perah demi mendukung penyediaan susu pada program makan bergizi yang digagas pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan salah satu tantangan untuk program makan bergizi ialah Indonesia masih defisit susu dan daging sapi.
Agung menyebutkan, saat ini defisit susu mencapai 79% atau sekitar 3,7 juta ton, sementara defisit sapi sebesar 52% atau sekitar 0,4 juta ton.
“Jadi fokus kami di samping menyelesaikan masalah kelebihan tadi, yang utama adalah bagaimana meningkatkan penyediaan susu dan daging sapi ini,” ujarnya di Jakarta, Kamis (29/8).
Baca Juga: Jalankan Program Susu Gratis Prabowo-Gibran, Pemerintah Bakal Permudah Impor Susu
Agung mengungkapkan, Menteri Pertanian telah membentuk tim percepatan untuk menyediakan kebutuhan susu dan daging sapi tersebut. Dia bilang, agar Indonesia bisa swasembada susu maka perlu memasukan alias impor sapi perah.
“Untuk produk susu di tahun 2024 kita sudah merencanakan 2025-2029 agar kita bisa swasembada, kita harus memasukan sapi perah minimal 1 juta selama lima tahun ke depan,” ungkap dia.
Agung menuturkan, dengan ketersediaan 1 juta sapi tersebut maka akan bisa memenuhi kebutuhan susu di tahun 2029 hingga 7,17 juta ton. Namun, diprediksi kebutuhan susu mencapai 8,5 juta ton sehingga masih dibutuhkan impor susu.
“Di situ kita bisa swasembada kenapa karena impor susu kita hanya 4% saja. FAO mengatakan kalau impor kurang dari 10% maka sudah kita bisa klaim sebagai swasembada,” tuturnya.
Lebih lanjut, Agung menambahkan, perlu mencari investor untuk mengimpor 1 juta sapi perah. Sebab tidak mungkin mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ia mencatat, importasi ternak ini akan dilakukan 47 perusahaan dengan total 1.027.126 ekor sapi yang bakal didatangkan dari Australia, Brazil, New Zealand, USA dan Mexico.
“Sampai saat ini kalau kita ingin memasukkan 1 juta ekor ini harus ada tambahan lahan untuk hijauan rumput sebanyak 500.000 hektare (Ha). Kami sampai per hari ini sudah lebih dari 1 juta Ha dari target 1,5 juta Ha,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News