kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung Infrastruktur Digital, Sri Mulyani: Anggaran Kominfo Naik Tiga Tahun Terakhir


Senin, 11 Juli 2022 / 11:55 WIB
Dukung Infrastruktur Digital, Sri Mulyani: Anggaran Kominfo Naik Tiga Tahun Terakhir
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam tiga tahun terakhir anggaran Kominfo naik, untuk mendukung infrastruktur digital.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, digitalisasi tidak bisa dilakukan tanpa dukungan infrastruktur yang memadai. Untuk itu, dalam tiga tahun terakhir anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami peningkatan.

Menurutnya, anggaran di Kementerian/Lembaga dipangkas saat awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia atau pada awal 2020 lalu. Namun menurutnya, hanya ada dua kementerian yang justru anggarannya ditambah, yaitu Kominfo dan juga Kementerian Kesehatan.

“Jadi di 2020 pada saat pandemi dimana semua anggaran Kementerian/Lembaga dipotong, yang tidak dipotong hanya ada dua, yaitu pak Johnny Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia) dan anggaran Menteri Kesehatan,” tutur Sri Mulyani dalam agenda agenda Advancing Digital Economy and Finance di Nusa Dua Bali, Senin (11/7).

Baca Juga: Gubernur BI: Digitalisasi Selamatkan Ekonomi Selama Pandemi Covid-19

Anggaran Kominfo selama tiga tahun terakhir di antaranya, pada 2020 sebanyak Rp 20 triliun naik sekitar 73% dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,3 triliun. Kemudian, anggaran Kominfo pada 2021 naik menjadi Rp 26 triliun, dan pada 2022 juga naik menjadi Rp 27 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, anggaran yang meningkat drastis tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur dasar digitalisasi, misalnya jaringan internet ke setiap penjuru daerah, khususnya daerah tertinggal.

“Kita selalu sampaikan Indonesia tidak hanya daerah timur. Tapi banyak daerah masih tertinggal,” katanya.

Ia menambahkan, di Indonesia terdapat 84.000 desa/kelurahan, juga terdapat kurang lebih 250.000 sekolah dan 10.000 puskesmas yang belum terkoneksi internet. 

Dngan adanya pembangunan infrastruktur tersebut, diharapkan seluruh daerah dapat mengakses internet, bahkan bisa mengikuti program-program pemerintah yang sudah didigitalisasi.

Misalnya saja Program Kartu Prakerja yang pelaksanaan programnya dilakukan secara daring. Sri Mulyani berharap dengan adanya akses internet yang memadai di setiap daerah, masyarakat di daerah juga bisa mengikuti program tersebut.

Baca Juga: Airlangga: Ekonomi RI Jadi Tujuan Investasi Digital Terpopuler di Asia Tenggara

Selain itu, Sri Mulyani menambahkan, saat ini puskesmas juga sedang dilakukan digitalisasi. Sehingga dengan infrastruktur yang memadai tersebut, proses transfer dana ke puskesmas bisa dilakukan dengan efektif, alisas langsung diberikan ke puskesmas tersebut tanpa ada perantara sebelumnya.

Begitupun untuk penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang nantinya bisa disalurkan langsung ke sekolah yang membutuhkan.  

“Transfer dari anggaran pemerintah ke biaya operasional puskesmas diharapkan bisa by puskesmas, by address by account number,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×