kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airlangga: Ekonomi RI Jadi Tujuan Investasi Digital Terpopuler di Asia Tenggara


Senin, 11 Juli 2022 / 09:53 WIB
Airlangga: Ekonomi RI Jadi Tujuan Investasi Digital Terpopuler di Asia Tenggara
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartartomenyebut Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara. WARTA KOTA/YULIANTO


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Ekonomi digital Indonesia nampaknya mulai melebarkan sayap. Pasalnya Indonesia disebut menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam agenda Advancing Digital Economy and Finance, pada Senin (11/7).

Dia menyebut, Indoensia bahkan mewakili hampir 40% dari digitalisasi di Asia Tenggara, dengan jumlah belanja sekitar Rp 300 triliun,  didukung oleh perbaikan iklim dan usaha yang inklusif.

“Digitalisasi ekonomi dan keuangan terus terakselerasi dengan perbaikan capaian dan inklusi keuangan. Bahkan berdasarkan survei Bank Indoensia, tercatat kepemilikan akun mencapai 64,4%, produk dan layanan keuangan mencapai 83,6%,” jelasnya.

Baca Juga: Menelusuri Investasi Rusia di Indonesia di Sektor Industri Beberapa Tahun Terakhir

Airlangga juga optimistis, inklusi keuangan Indonesia yang ditargetkan 90% pada 2024 akan tercapai. Untuk mewujudkannya, perlu adanya kekuatan sinergi dan akselerasi, serta implementasi tingkat nasional.

Selain itu, hingga saat ini Indonesia bahkan telah memiliki 2.391 startup, dua di antaranya sudah berstatus decacorn dan 8 sudah berstatus unicorn.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan potensi ekonomi digital diperkirakan akan mencapai US$ 146 miliar di 2025, bahkan bisa naik menjadi delapan kali lipat menjadi Rp 4.531 triliun di 2030.

Airlangga juga mencatat hingga Mei 2022, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 32,25% secara tahunan, transaksi QRIS tumbuh 24,5% secara tahunan, dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% secara tahunan.

Dengan capaian tersebut, Airlangga berharap ekonomi dan keuangan digital bisa terus dikembangkan dan dioptimalkan lagi. Hal ini karena keduanya bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek cerah untuk menjadi sumber pertumbuhan yang baru. Sehingga ke depannya perlu dioptimalkan,” imbuh Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×