kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Duh, kata Sri Mulyani, ada paket meeting yang ecek-ecek


Kamis, 12 September 2019 / 22:58 WIB
Duh, kata Sri Mulyani, ada paket meeting yang ecek-ecek
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kementerian dan lembaga untuk lebih cermat membuat program karena penggunaan anggaran akan dicantumkan dalam laporan keuangan.

Salah satunya, program seminar atau diskusi yang anggarannya masuk ke dalam belanja barang di kementerian atau lembaga.

"Seminar ini kalau di dalam belanja kita namanya belanja barang. Ini namanya paket meeting. Ada paket meeting yang tidak berguna dan berguna. Ini berguna," ujarnya dalam Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2019 di Jakarta, Kamis (12/9).

Baca Juga: Laporan keuangan pemerintah pusat raih Opini WTP, ini pesan Sri Mulyani

"Tapi, saya tahu, ada juga paket meeting yang ecek-ecek. Itu yang perlu untuk tidak (dibuat programnya)," ungkap Sri Mulyani.

Selama ini, menteri keuangan bilang, masalah paling besar dalam pengelolaan keuangan negara adalah, belum konsistennya kementerian dan lembaga.

Saat perencanaan anggaran, kementerian dan lembaga semangat. Lalu, lebih semangat lagi saat menganggarkan dan menggunakan anggaran negara.

Namun, setelah itu kementerian dan lembaga kurang semangat waktu melaporkan dan bahkan tidak perduli menggunakan laporan keuangan untuk perencanaan anggaran selanjutnya. "Harusnya laporan itu jadi feedback," tegas Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta kementerian dan lembaga tidak berhenti memperbaiki penggunaan anggaran setelah mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangannya.

Baca Juga: Terungkap, Sri Mulyani rupanya tak suka mata kuliah akuntansi!

Sebab, WTP bukanlah tujuan akhir. Ada hal lebih penting dari sekadar predikat WTP, yakni laporan keuangan harus menjadi acuan perencanaan anggaran yang lebih baik tahun selanjutnya.

Penulis: Yoga Sukmana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani: Saya Tahu Ada Paket Meeting yang Ecek-ecek..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×