CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Duh, dana Rp 10 T tak cukup tutupi kenaikan BBM


Senin, 20 Oktober 2014 / 19:18 WIB
Duh, dana Rp 10 T tak cukup tutupi kenaikan BBM
ILUSTRASI. Cara Nonton Mashle: Magic and Muscles Episode 5 Subtitle Indonesia & Tempat Streaming


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dana cadangan sosial sebesar Rp 10 triliun, sepertinya tidak akan cukup menutupi dampak sosial. Jika pemerintah benar-benar menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 3000 per liter. Sebelumnya, pemerintah telah menganggarkan dana cadangan sosial masing-masing Rp 5 triliun dalam  anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2014 dan APBN 2015.

Menurut mantan wakil menteri keuangan Bambang Brodjonegoro dalam pembahasan APBN bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) beberapa waktu lalu, diketahui setiap Rp 5 triliun anggaran cadangan sosial diasumsikan kenaikan harga BBM Rp 1.000 per liter.

Nah, jika ada dana cadangan sebesar Rp 10 triliun, artinya hanya sanggup untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi Rp 2.000 per liter. "Setiap Rp 5 triliun, akan digunakan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat selama tiga bulan," ujar Bambang.

Padahal, rencananya presiden Joko Widodo berencana akan menaikan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter. Sementara dampak inflasinya diperkirakan lebih dari 4%.

Salah satu tim ekonomi Jokowi Arief Budimanta mengatakan, pihaknya menetapkan berapa kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, hingga kini pihaknya masih melakukan kajian tentang kenaikan harga yang tepat.

Namun, jika dana bantuan sosial dinilai kurang pihaknya akan mencari sumber penghematan lainnya. Menurutnya, berapapun kenaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah Jokowi tidak akan membebani masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×